Wednesday, May 15, 2013

Membuat Label Cloud Animasi

Label Cloud animasi sangat bagus untuk mempercantik blog kalian semua loh sobat semua, kalau ingin melihat demo atau screenshoutnya lihat saja Widget yang letaknya di atas Buku tamu di blog ini yang jelas di Home Page.

Sebenarnya trik Membuat Label Cloud animasi ini saya dapatkan dari Bloggerbuster yaitu salah satu blogger master di dunia blog, kalau saya boleh kasih tips, Wdget ini tidak memberatkan Kecepatan loading blog sobat loh karena Javascript yang digunakan tidak di upload jadi tidak perlu dipanggil. oke mungkin sekian ajach cuap-cuapnya sekarang kita menuju langkah-langkahnya :
  1. Login ke blogger
  2. Masuk ke Tata letak ==>> Edit HTML
  3. Setelah itu klik kotak yang berada di samping tulisan Expand Widget Template
  4. Sebelum kita melakukan pembedahan (kaya dokter ajach :D) mari kita backup terlebih dahulu untuk menghindari kerusakan pada template sobat.
  5. oke setelah mem-backup langsung ajach cari kode <b:section class='sidebar' id='sidebar' preferred='yes'> lalu taruh kode ini di bawahnya


    <b:widget id='Label23' locked='false' title='' type='Label'>
    <b:includable id='main'>
    <b:if cond='data:title'>
    <h2><data:title/></h2>
    </b:if>
    <div class='widget-content'>
    <script src='http://oketrik.googlecode.com/files/swfobject.js' type='text/javascript'/>
    <div id='flashcontent'></div>
    <script type='text/javascript'>
    var so = new SWFObject("http://halotemplates.s3.amazonaws.com/wp-cumulus-example/tagcloud.swf", "tagcloud", "300", "200", "7", "#000000");
    // uncomment next line to enable transparency
    //so.addParam("wmode", "transparent");
    so.addVariable("tcolor", "0x00ff00");
    so.addVariable("mode", "tags");
    so.addVariable("distr", "true");
    so.addVariable("tspeed", "100");
    so.addVariable("tagcloud", "<tags><b:loop values='data:labels' var='label'><a expr:href='data:label.url' style='12'><data:label.name/></a></b:loop></tags>");
    so.addParam("allowScriptAccess", "always");
    so.write("flashcontent");
    </script>
    <b:include name='quickedit'/>
    </div>
    </b:includable>
    </b:widget>


    Penjelasan :
    • kode yang berwarna Merah menunjukan warna Background dan sobat juga bisa menggantinya
    • kode yang 300 menunjukan panjang dari Widget itu sobat bisa menggantinya dengan memperbesar atau memperkecilnya
    • kode yang 200 menunjukan Lebar dari Widget itu sobat bisa menggantinya dengan memperbesar atau memperkecilnya
    • kode yang berwarna Hijau menunjukan warna dari Teks yang ada di dalam Widget itu, sobat juga bisa menggantinya
    • kode 100 menunjukan kecepatan berputarnya widget itu, sobat juga bisa menggantinya apabila sobat ingin mempercepat sobat bisa tambah nominalnya atau sebaliknya.

  6. Nah sekarang sobat bisa simpan.
source: http://oketrik.blogspot.com/2010/03/membuat-label-cloud-animasi.html
Read more »»  

Tuesday, May 14, 2013

Skema Warna Untuk Kombinasi Warna Yang Tepat


• Skema warna Analog, merupakan kombinasi warna-warna bersebelahan atau berdekatan dalam lingkaran warna. Kombinasi ini menciptakan keselarasan karena perpindahan antar satu warna dengan warna lain berlangsung dengan halus, tidak terlalu kontras. Misalnya, kuning, kuning jingga, dan jingga.
• Skema warna Monokromatik, yaitu komposisi yang berasal dari satu warna dengan intensitas yang berbeda. Kombinasi ini menciptakan suasana sesuai dengan persepsi warna dasar yang digunakan. Misalnya, merah, merah muda, dan merah tua/merah gelap.
• Skema warna Komplementer, adalah kombinasi warna-warna yang tepat berseberangan dalam lingkaran warna. Perpaduan warna-warna komplementer memiliki kekuatan warna yang berimbang dan saling melengkapi, bersifat kontras dan menghidupkan suasana. Contohnya, merah dengan hijau, kuning dengan ungu, atau biru dengan oranye.
• Skema Triad, adalah tiga warna yang memiliki jarak yang sama antar masing-msing dalam lingkaran warna. Yang termasuk skema warna triad diantaranya yaitu oranye, hijau, dan ungu. Tiga warna primer merah, biru, serta kuning juga termasuk kedalam kelompok warna triad. Warna-warna tersebut memiliki intensitas yang sama kuatnya.
• Skema warna Tetrad adalah komposisi empat warna yang memiliki jarak sama satu sama lain dalam lingkaran warna. Contohnya, merah, oranye-kuning, hijau, dan biru-ungu.  
Nah, kini Anda bisa dengan mudah dalam mengkombinasikan warna untuk mendapatkan kesan sesuai keinginan.
Read more »»  

Monday, May 13, 2013

Cara memperbaiki BlackBerry yang tidak bisa kirim dan terima Email

BlackBerry Logo

Tutorial mengatasi error E-mail di BlackBerry

Masalah email di BlackBerry ada bermacam-macam, contohnya tidak bisa mengirim atau menerima email, tidak bisa masuk ke menu setting e-mail, dan juga tidak bisa membuat alamat e-mail baru.
Dalam banyak kasus masalah tersebut bisa diperbaiki dengan cara melakukan Soft Reset atau Hardreset BB, maupun mensetting ulang pengaturan email. Namun bila e-mail masih error juga, makasobat bisa membaca tutorial dibawah ini:

Delete dan Resend Service Book

Download BlackBerry Email Setup Application
  • Masuk ke Device > Advanced System Settings > Service Book
  • Pilih Service Book yg memiliki akhiran nama [CMIME], pilih tombol menu dan tekan Delete.
  • Masuk ke Setup > Email Accounts > Internet Mail Account, pilih Service Books lalu klik Send Service Books.
  • Yang terakhir lakukan “register HRT” dengan menavigasikan ke Options > Device > Advanced System Settings > Host Routing Table, tekan tombol menu, Register Now.
Kemungkinan lain yg membuat BB tidak bisa menerima atau mengirim email adalah disebabkan applikasi “Email Setup Application” error / rusak karena tidak kompatibel maupun gagal saat update. Gejala ditandai dengan tidak bisa mengakses setting pembuatan alamat e-mail baru di Setup -> Email Accounts (BB akan hang). Untuk mengatasinya anda harus install ulang applikasi Email Setup Application.

Cara install ulang Email Setup Application

  • Buka browser BB dan ketikkan alamat http://(nama operator).blackberry.com/rest/EmailClient/ (Note: Huruf E dan C pada teks EmailClient harus menggunakan huruf besar / kapital)
  • Ganti tulisan (nama operator) sesuai kartu yg anda pakai, misal operator yg digunakan adalah Telkomsel maka ketikkan http://telkomsel.blackberry.com/rest/EmailClient/
  • Klik Download, kemudian tunggu sampai installasi selesai dan restart BB.
Read more »»  

Sunday, May 12, 2013

Chrome versi terbaru menyertakan opsi Do Not Track

Google merilis versi terbaru browser Chrome 23 dengan opsi Do not track.

Do not track (DNT) akhirnya hadir di Google Chrome setelah sebelumnya semua penyedia browser besar lain seperti Firefox, IE, Safari dan Opera sudah terlebih dahulu mengimplementasikannya (sebelumnya para pengguna Chrome harus menggunakan plugin terpisah bila ingin mengaktifkan DNT).
Pilihan Do not track di Chrome secara default berada di posisi OFF dan harus diaktifkan secara manual melalui menu Settings (Privacy -> Send a ‘Do Not Track’ request with your browsing traffic). Hal ini berkebalikan dengan browser Internet Explorer 10 yang menset pilihan DNT tersebut ON.
Tindakan Google yang telat dalam implementasi dan lebih memilih OFF by default terbilang sangat wajar, ini karena Google sebagai perusahaan advertising sangat memerlukan data dan informasi penggunaan internet agar dapat menampilkan iklan yang relevan.
Protokol Do not track sendiri sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang tidak berujung dan kurang efektif melindungi privasi user, hal ini disebabkan banyak webserver yg tidak mengindahkan permintaan DNT.
Komputer kamu makin lama makin lambat / lelet / lemot seiring dengan waktu kamu menggunakannya?? Hal ini pastinya sangat menjengkelkan apalagi kita termasuk orang yang sehari-harinya tidak pernah lepas dari PC / Laptop untuk mendukung segala rutinitas pekerjaan kita. Baik itu bekerja untuk kantor, tugas-tugas ataupun aktifitas yang mengharuskan online di internet. Komputer lemot pada dasarnya bisa jadi karena pengguna kurang memahami dalam mensetting dan memaintenance komputer secara optimal. Bila pada postingan sebelumnya saya menulis tentang Penyebab Komputer Restart Sendiri dan Solusinya, maka pada artikel kali ini akan dipaparkan berbagai macam penyebab komputer berjalan lambat berikut solusi / cara untuk mengatasinya. Artikel kali ini khusus diperuntukkan bagi pemula dan tingkat menengah. Hehe.., jadi apabila anda kebetulan tingkat mahir yang kebetulan pula mampir dan sesekali cengar-cengir membacanya, sekalian saya mohon petunjuk, masukan serta koreksinya. Peace Gan..!! Dari sisi hardware : 1. Processor yang terlalu panas - Prosessor yang terlalu panas biasanya karena kurang mendapat pendinginan yang baik sehingga dapat menyebabkan lambatnya kinerja system itu sendiri. Solusi : Kebersihan bagian hardware perlu mendapatkan perhatian khusus. Jangan hanya bisa menggunakan tanpa merawat daleman komputer, karena bagian-bagian tersebut yang menyebabkan komputer dapat bekerja dengan baik. Lakukan pembersihan secara berkala pada bagian dalam komputer dari debu, kotoran dll. Bersihkan dengan kuas yang tidak terlalu keras, bersihkan prosessor beserta kipas dan komponen lain. Perhatiakan pula exhaust fan dan ventilasi agar tidak tertutup sehingga sirkulasi udara berjalan baik. 2. Memory (RAM) yang karena terlampau kecil sehingga tidak mampu mendukung performa system - Memory yang terlampau kecil sangat mempengaruhi kinerja system komputer secara keseluruhan. Lambatnya komputer saat membuka dan menjalankan beberapa program pada saat bersamaan merupakan salah satu indikator memory yang kurang. Solusi : Tambahkan/upgrade memory menjadi lebih besar sehingga akan meningkatkan kecepatan komputer. Dari sisi software : 1. Operating System (OS) dan Program terinstal tidak kompatibel dengan hardware - OS harus sesuai dengan kemampuan hardware, begitu pula program yang akan diinstal haruslah kompatibel dengan OS itu sendiri. Solusi : - OS harus sesuai dengan kemampuan hardware, begitu pula program yang akan diinstal haruslah kompatibe. Gunakanlah OS dengan versi yang sesuai dengan spesifikasi komputer. Sebagai contoh jangan menginstal Windows Vista pada pentium II. - Bila mendownload aplikasi, terlebih dahulu perhatikan minimum system yang harus dimiliki komputer, seperti minimum processor, memory, kapasitas hard disk minimum yang harus tersedia, serta versi Windows yang kompatibel sebelum menginstalnya pada komputer kamu. Tips : bagi kamu yang pemula biasakan membaca minimum system requirements (persyaratan sistem minimum) yang tertera pada cover CD/DVD program (atau biasanya ditemukan pada "read me" di dalam CD) maupun membaca petunjuk pada situs resmi pembuat software. 2. Visual Effect yang mempengaruhi performa system – Visualisasi dan tampilan desktop Windows secara default memang menggunakan themes yang menarik dan membuat tampilan desktop menjadi lebih keren. Tapi tahukah kamu sebenarnya themes tersebut akan mempengaruhi kecepatan komputer? Solusi : Untuk membantu mempercepat kinerja system, disarankan untuk mensetting visualisasi tampilan secara minimum dan memilih Theme Classic. Caranya : - Klik kanan My Computer -- > Klik Properties --> Klik Advanced System Settings Tampilan ketika di klik kanan My Computer + Properties pada Windows 7 - Akan muncul System Properties --> pilih tab Advanced (untuk windows XP, saat klik properties akan langsung masuk ke System Properties). - Pada tab Advanced, klik tombol Setting pada bagian Performance. - Akan muncul Performance Options, pilih tab Visual Effects, lanjutkan dengan klik Adjust for Best Performance --> OK. - Untuk mengubah menjadi theme classic klik kanan pada bidang desktop Windows 7 kamu. Kemudian pilih Personalize. Dari daftar Theme yang tampil, di bagian Basic and High Contrast Themes, pilih theme Windows Classic. 3. Terlalu banyak aplikasi program yang ikut dipanggil pada saat startup sehingga akan memperlambat proses ketika menyalakan komputer pertama kali. - Hal ini disebabkan karena pada saat kita menginstal suatu program, tidak membaca dengan cermat proses instalasi, sehingga terbiasa meng-klik "Next". Sebenarnya pada step by step proses instalasi ditanyakan apakah program tersebut diikutkan pada saat startup atau tidak. Padahal belum tentu kita pasti memerlukannya setiap kali menggunakan komputer bukan? Solusi : Mendisable startup yang tidak perlu pada Startup System Configuration. Caranya : - Pada Start Menu Windows klik Run (atau tekan tombol icon Windows + R), ketikkan msconfig --> Enter. - Cari tab Startup, hilangkan centang semua program yang tidak diinginkan saat startup, kecuali program antivirus. - Klik Apply, Ok, restart komputer. Sebenarnya, artikel khusus untuk mempercepat start-up windows juga sudah pernah dituliskan, untuk melihat secara detail beserta gambar, silahkan baca di "Mempercepat Start-up Windows" 4. Drive tempat dimana Windows terinstal terlampau penuh - Akibatnya tidak cukup ruang pada hard disk untuk virtual memory sehingga komputer terasa lemot ketika menjalankan banyak aplikasi. Solusi : Drive tempat instalasi windows (misal drive C:/) harus disisakan minimal 12 % dari kapasitas hard drive. Simpanlah data-data pada hard disk selain drive C:/. Usahakan C:/ hanya untuk menginstall program-program. Sistem operasi Windows menggunakan dua memori. Utamanya, Windows menggunakan RAM alias memori utama. Apabila memori utama telah habis dipakai, maka Windows akan membuat memori virtual yang diambil dari sisa kapasitas hard disk. 5. Terlalu banyak program terinstall sehingga total hardisk kepenuhan - Prioritaskan hanya menginstall program penting yang sering digunakan dan sebaiknya menyimpan data pada eksternal hard disk apabila kapasitas hard disk tidak memadai (berhubungan dengan point sebelumnya) Solusi : - Uninstall program yang tidak perlu. - Nonaktifkan program bawaan windows yang tidak perlu dan tidak pernah digunakan karena program tersebut hanya akan memenuhi ruang hardisk. Caranya, masuk control panel, klik Add/Remove Windows Component. Cari program yang tidak perlu dan digunakan, misalnya game internet, MSN messenger, calculator, Internet Explorer (apabila lebih menyukai browser lain) dll. - Hapus file sampah seperti temporary file, missing shortcut dan file-file pada recycle bin. Pastikan file yang memang tidak terpakai yang akan dihapus dari Recycle Bin. (untuk membersihkan file-file ini bisa menggunakan Tune Up Utilities, sudah pernah dituliskan disini). - Bila ingin membuat agar komputer kamu dengan Office versi lama (Ms. Office 2003 dan sebelumnya) bisa membuka Office versi 2007 docx, pptx, xlsx, tapi hardisk kamu kebetulan menyisakan sedikit ruang tersedia, bisa menginstal converter dari microsoft. Artikelnya sudah pernah ditulis di blog ini beserta link downloadnya di sini. 6. Management file pada hard disk yang tidak teratur - Kebiasaan menempatkan file-file secara sembarangan dan proses hapus-tulis (copy sana-sini, pindah sana-sini) akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan. Solusi : Defragment drive hard disk secara berkala (minimal 3 bulan sekali) tergantung pada pemakaian, kebiasaan proses hapus tulis dan kegiatan instal-uninstall program pada komputer. Disk Defragmenter adalah utility Windows yang mengkonsolidasikan file yang mengalami fragmentasi di dalam hard disk komputer sehingga masing-masing file tersebut menempati suatu space tunggal didalam hard disk. Dengan file yang tersimpan rapi ujung ke ujung tanpa mengalami fragmentasi, maka akan dipastikan bahwa proses pembacaan dan penulisan file menjadi lebih cepat. Caranya : Klik Start --> All Programs --> Accessories --> System Tools --> Disk Defragmenter. Pada kotak dialog Disk Defragmenter, klik Drive yang ingin dilakukan Defragment dan klik tombol Analyze. Setelah disk dianalisa, maka kotak dialog muncul untuk mengkonfirmasikan bahwa kamu akan melakukan proses defragmentasi drive. Windows akan memberitahukan pada kita apakah drive perlu di defragment atau tidak. Biasanya akan memerlukan waktu yang lama, maka dari itu pilih saat kamu santai dan sedang tidak memerlukan menggunakan komputer untuk bekerja. 7. Terlalu banyak membuka program – Nah penyebab ini yang paling parah, kebanyakan pengguna masih melakukan hal ini tanpa menyadarinya. Memaksakan membuka aplikasi berlebihan padahal RAM pas-pasan serta kapasitas sisa ruang hardisk sangat sedikit jelas-jelas memperlambat system keseluruhan. Solusi : Matikan aplikasi yang kiranya tidak diperlukan atau sementara dapat ditunda. Misalnya mengalah pada diri sendiri untuk mematikan winamp ketika sedang menjalankan aplikasi yang membutuhkan memory besar seperti aplikasi grafis adalah tindakan bijaksana. 8. Komputer terjangkit virus - virus pada system sangat mempengaruhi kinerja system dan otomatis memperlambat system secara keselurahan. Solusi : Instal antivirus adalah wajib hukumnya dan harus dipastikan antivirus selalu terupdate. Lebih baik mencegah daripada memberangus setelah virus menyebar. Carilah referensi mengenai antivirus yang ringan dan sesuai untuk spesifikasi komputer kamu. 9. Error pada program - biasanya terjadi pada program yang pada saat dijalankan, komputer tiba-tiba mati atau pada saat instalasi terdapat file-file corrupt. Solusi : Repair atau install ulang program dapat mengatasi masalah ini. Tips mengatasi komputer lambat untuk yang sering/selalu terhubung dengan koneksi internet : Browsinglah secara efisien & efektif dengan membuka link pada Tab baru. Caranya klik kanan link yang akan dibrowse, kemudian klik Open in New Tab. Meskipun demikian jangan terlalu berlebihan browsing dengan membuka banyak tab, tutuplah tab yang telah selesai dibaca atau tak diperlukan lagi. Terlalu banyak membuka Jendela Browser pada waktu browsing dapat mengakibatkan komputer melambat. Hapus temporary internet files secara berkala. Matikan automatic update dari windows. (Update sewaktu-waktu secara manual pada saat waktu luang, akan tetapi bila Windows kamu adalah bajakan jangan melakukan update). Matikan automatic update dari program yang memerlukan update. Namun lakukan update secara manual, karena biar bagaimanapun update akan penting untuk penyempurnaan program dan mengatasi error. Apabila koneksi komputer kamu tidak stabil, lakukan update saat koneksi internet lancar. Untuk mempercepat koneksi internet, sudah pernah dituliskan pada blog ini disini.

Read more at: http://vayoga.blogspot.com/2010/07/berbagai-macam-penyebab-komputer-lambat.html
Copyright vayoga.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

Komputer kamu makin lama makin lambat / lelet / lemot seiring dengan waktu kamu menggunakannya?? Hal ini pastinya sangat menjengkelkan apalagi kita termasuk orang yang sehari-harinya tidak pernah lepas dari PC / Laptop untuk mendukung segala rutinitas pekerjaan kita. Baik itu bekerja untuk kantor, tugas-tugas ataupun aktifitas yang mengharuskan online di internet. Komputer lemot pada dasarnya bisa jadi karena pengguna kurang memahami dalam mensetting dan memaintenance komputer secara optimal. Bila pada postingan sebelumnya saya menulis tentang Penyebab Komputer Restart Sendiri dan Solusinya, maka pada artikel kali ini akan dipaparkan berbagai macam penyebab komputer berjalan lambat berikut solusi / cara untuk mengatasinya. Artikel kali ini khusus diperuntukkan bagi pemula dan tingkat menengah. Hehe.., jadi apabila anda kebetulan tingkat mahir yang kebetulan pula mampir dan sesekali cengar-cengir membacanya, sekalian saya mohon petunjuk, masukan serta koreksinya. Peace Gan..!! Dari sisi hardware : 1. Processor yang terlalu panas - Prosessor yang terlalu panas biasanya karena kurang mendapat pendinginan yang baik sehingga dapat menyebabkan lambatnya kinerja system itu sendiri. Solusi : Kebersihan bagian hardware perlu mendapatkan perhatian khusus. Jangan hanya bisa menggunakan tanpa merawat daleman komputer, karena bagian-bagian tersebut yang menyebabkan komputer dapat bekerja dengan baik. Lakukan pembersihan secara berkala pada bagian dalam komputer dari debu, kotoran dll. Bersihkan dengan kuas yang tidak terlalu keras, bersihkan prosessor beserta kipas dan komponen lain. Perhatiakan pula exhaust fan dan ventilasi agar tidak tertutup sehingga sirkulasi udara berjalan baik. 2. Memory (RAM) yang karena terlampau kecil sehingga tidak mampu mendukung performa system - Memory yang terlampau kecil sangat mempengaruhi kinerja system komputer secara keseluruhan. Lambatnya komputer saat membuka dan menjalankan beberapa program pada saat bersamaan merupakan salah satu indikator memory yang kurang. Solusi : Tambahkan/upgrade memory menjadi lebih besar sehingga akan meningkatkan kecepatan komputer. Dari sisi software : 1. Operating System (OS) dan Program terinstal tidak kompatibel dengan hardware - OS harus sesuai dengan kemampuan hardware, begitu pula program yang akan diinstal haruslah kompatibel dengan OS itu sendiri. Solusi : - OS harus sesuai dengan kemampuan hardware, begitu pula program yang akan diinstal haruslah kompatibe. Gunakanlah OS dengan versi yang sesuai dengan spesifikasi komputer. Sebagai contoh jangan menginstal Windows Vista pada pentium II. - Bila mendownload aplikasi, terlebih dahulu perhatikan minimum system yang harus dimiliki komputer, seperti minimum processor, memory, kapasitas hard disk minimum yang harus tersedia, serta versi Windows yang kompatibel sebelum menginstalnya pada komputer kamu. Tips : bagi kamu yang pemula biasakan membaca minimum system requirements (persyaratan sistem minimum) yang tertera pada cover CD/DVD program (atau biasanya ditemukan pada "read me" di dalam CD) maupun membaca petunjuk pada situs resmi pembuat software. 2. Visual Effect yang mempengaruhi performa system – Visualisasi dan tampilan desktop Windows secara default memang menggunakan themes yang menarik dan membuat tampilan desktop menjadi lebih keren. Tapi tahukah kamu sebenarnya themes tersebut akan mempengaruhi kecepatan komputer? Solusi : Untuk membantu mempercepat kinerja system, disarankan untuk mensetting visualisasi tampilan secara minimum dan memilih Theme Classic. Caranya : - Klik kanan My Computer -- > Klik Properties --> Klik Advanced System Settings Tampilan ketika di klik kanan My Computer + Properties pada Windows 7 - Akan muncul System Properties --> pilih tab Advanced (untuk windows XP, saat klik properties akan langsung masuk ke System Properties). - Pada tab Advanced, klik tombol Setting pada bagian Performance. - Akan muncul Performance Options, pilih tab Visual Effects, lanjutkan dengan klik Adjust for Best Performance --> OK. - Untuk mengubah menjadi theme classic klik kanan pada bidang desktop Windows 7 kamu. Kemudian pilih Personalize. Dari daftar Theme yang tampil, di bagian Basic and High Contrast Themes, pilih theme Windows Classic. 3. Terlalu banyak aplikasi program yang ikut dipanggil pada saat startup sehingga akan memperlambat proses ketika menyalakan komputer pertama kali. - Hal ini disebabkan karena pada saat kita menginstal suatu program, tidak membaca dengan cermat proses instalasi, sehingga terbiasa meng-klik "Next". Sebenarnya pada step by step proses instalasi ditanyakan apakah program tersebut diikutkan pada saat startup atau tidak. Padahal belum tentu kita pasti memerlukannya setiap kali menggunakan komputer bukan? Solusi : Mendisable startup yang tidak perlu pada Startup System Configuration. Caranya : - Pada Start Menu Windows klik Run (atau tekan tombol icon Windows + R), ketikkan msconfig --> Enter. - Cari tab Startup, hilangkan centang semua program yang tidak diinginkan saat startup, kecuali program antivirus. - Klik Apply, Ok, restart komputer. Sebenarnya, artikel khusus untuk mempercepat start-up windows juga sudah pernah dituliskan, untuk melihat secara detail beserta gambar, silahkan baca di "Mempercepat Start-up Windows" 4. Drive tempat dimana Windows terinstal terlampau penuh - Akibatnya tidak cukup ruang pada hard disk untuk virtual memory sehingga komputer terasa lemot ketika menjalankan banyak aplikasi. Solusi : Drive tempat instalasi windows (misal drive C:/) harus disisakan minimal 12 % dari kapasitas hard drive. Simpanlah data-data pada hard disk selain drive C:/. Usahakan C:/ hanya untuk menginstall program-program. Sistem operasi Windows menggunakan dua memori. Utamanya, Windows menggunakan RAM alias memori utama. Apabila memori utama telah habis dipakai, maka Windows akan membuat memori virtual yang diambil dari sisa kapasitas hard disk. 5. Terlalu banyak program terinstall sehingga total hardisk kepenuhan - Prioritaskan hanya menginstall program penting yang sering digunakan dan sebaiknya menyimpan data pada eksternal hard disk apabila kapasitas hard disk tidak memadai (berhubungan dengan point sebelumnya) Solusi : - Uninstall program yang tidak perlu. - Nonaktifkan program bawaan windows yang tidak perlu dan tidak pernah digunakan karena program tersebut hanya akan memenuhi ruang hardisk. Caranya, masuk control panel, klik Add/Remove Windows Component. Cari program yang tidak perlu dan digunakan, misalnya game internet, MSN messenger, calculator, Internet Explorer (apabila lebih menyukai browser lain) dll. - Hapus file sampah seperti temporary file, missing shortcut dan file-file pada recycle bin. Pastikan file yang memang tidak terpakai yang akan dihapus dari Recycle Bin. (untuk membersihkan file-file ini bisa menggunakan Tune Up Utilities, sudah pernah dituliskan disini). - Bila ingin membuat agar komputer kamu dengan Office versi lama (Ms. Office 2003 dan sebelumnya) bisa membuka Office versi 2007 docx, pptx, xlsx, tapi hardisk kamu kebetulan menyisakan sedikit ruang tersedia, bisa menginstal converter dari microsoft. Artikelnya sudah pernah ditulis di blog ini beserta link downloadnya di sini. 6. Management file pada hard disk yang tidak teratur - Kebiasaan menempatkan file-file secara sembarangan dan proses hapus-tulis (copy sana-sini, pindah sana-sini) akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan. Solusi : Defragment drive hard disk secara berkala (minimal 3 bulan sekali) tergantung pada pemakaian, kebiasaan proses hapus tulis dan kegiatan instal-uninstall program pada komputer. Disk Defragmenter adalah utility Windows yang mengkonsolidasikan file yang mengalami fragmentasi di dalam hard disk komputer sehingga masing-masing file tersebut menempati suatu space tunggal didalam hard disk. Dengan file yang tersimpan rapi ujung ke ujung tanpa mengalami fragmentasi, maka akan dipastikan bahwa proses pembacaan dan penulisan file menjadi lebih cepat. Caranya : Klik Start --> All Programs --> Accessories --> System Tools --> Disk Defragmenter. Pada kotak dialog Disk Defragmenter, klik Drive yang ingin dilakukan Defragment dan klik tombol Analyze. Setelah disk dianalisa, maka kotak dialog muncul untuk mengkonfirmasikan bahwa kamu akan melakukan proses defragmentasi drive. Windows akan memberitahukan pada kita apakah drive perlu di defragment atau tidak. Biasanya akan memerlukan waktu yang lama, maka dari itu pilih saat kamu santai dan sedang tidak memerlukan menggunakan komputer untuk bekerja. 7. Terlalu banyak membuka program – Nah penyebab ini yang paling parah, kebanyakan pengguna masih melakukan hal ini tanpa menyadarinya. Memaksakan membuka aplikasi berlebihan padahal RAM pas-pasan serta kapasitas sisa ruang hardisk sangat sedikit jelas-jelas memperlambat system keseluruhan. Solusi : Matikan aplikasi yang kiranya tidak diperlukan atau sementara dapat ditunda. Misalnya mengalah pada diri sendiri untuk mematikan winamp ketika sedang menjalankan aplikasi yang membutuhkan memory besar seperti aplikasi grafis adalah tindakan bijaksana. 8. Komputer terjangkit virus - virus pada system sangat mempengaruhi kinerja system dan otomatis memperlambat system secara keselurahan. Solusi : Instal antivirus adalah wajib hukumnya dan harus dipastikan antivirus selalu terupdate. Lebih baik mencegah daripada memberangus setelah virus menyebar. Carilah referensi mengenai antivirus yang ringan dan sesuai untuk spesifikasi komputer kamu. 9. Error pada program - biasanya terjadi pada program yang pada saat dijalankan, komputer tiba-tiba mati atau pada saat instalasi terdapat file-file corrupt. Solusi : Repair atau install ulang program dapat mengatasi masalah ini. Tips mengatasi komputer lambat untuk yang sering/selalu terhubung dengan koneksi internet : Browsinglah secara efisien & efektif dengan membuka link pada Tab baru. Caranya klik kanan link yang akan dibrowse, kemudian klik Open in New Tab. Meskipun demikian jangan terlalu berlebihan browsing dengan membuka banyak tab, tutuplah tab yang telah selesai dibaca atau tak diperlukan lagi. Terlalu banyak membuka Jendela Browser pada waktu browsing dapat mengakibatkan komputer melambat. Hapus temporary internet files secara berkala. Matikan automatic update dari windows. (Update sewaktu-waktu secara manual pada saat waktu luang, akan tetapi bila Windows kamu adalah bajakan jangan melakukan update). Matikan automatic update dari program yang memerlukan update. Namun lakukan update secara manual, karena biar bagaimanapun update akan penting untuk penyempurnaan program dan mengatasi error. Apabila koneksi komputer kamu tidak stabil, lakukan update saat koneksi internet lancar. Untuk mempercepat koneksi internet, sudah pernah dituliskan pada blog ini disini.

Read more at: http://vayoga.blogspot.com/2010/07/berbagai-macam-penyebab-komputer-lambat.html
Copyright vayoga.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Read more »»  

Saturday, May 11, 2013

Membuat Diary atau Notes Menggunakan Notepad

Dengan Notepad kita bisa membuat Diary sederhana, karena Notepad bisa menampilkan tanggal dan jam secara otomatis ketika file (notepad) tersebut dibuka. Jadi kita bisa memanfaatkannya sebagai log, notes, atau apalah namanya yang pasti ketika kita buka filenya akan tertera tanggal dan jamnya.





Cara membuatnya mudah, hanya file Notepad biasa, bedanya pada baris pertama kita tuliskan .LOG (titik diikuti tulisan LOG  memakai huruf besar). Kemudian file disave dengan nama sesuai dengan keinginan kita.
Close/tutup file, kemudian buka lagi. Ketika dibuka inilah akan muncul Jam dan tanggal sesuai dengan saat  file ini dibuka.
Kemudian di lain waktu  ketika kita membuka kembali file ini  maka akan tampil pula waktu saat itu.

Semoga bermanfaat sobat :) 
Read more »»  

Friday, May 10, 2013

Program Contoh pengolahan form menggunakan PHP


Program 1.1
Nama File  : input01.php
Deskripsi  : Program Contoh pengolahan form dimana antara form inputan
dan proses pengolahan inputan berada dalam satu halaman.

Berikut codingnya sobat..

<html>
 <head><title>Pengolahan Form</title></head>
 <body>
  <FORM ACTION="" METHOD="POST" NAME="input">
   Nama Anda : <input type="text" name="nama"><br>
   <input type="submit" name="Input" value="Input">
  </FORM>
 </body>
</html>
<?php
if (isset($_POST['Input'])) {
 $nama = $_POST['nama'];
 echo "Nama Anda : <b>$nama</b>";
}
?>

Nah ini dia outputnya sobat..






Read more »»  

Thursday, May 9, 2013

Membuat Games Sederhana dengan HTML5

HTML5 merupakan sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML. Dimana tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin. HTML5 merupakan hasil proyek dari W3C (World Wide Web Consortium dan WHATWG ( Web Hypertext Application Technology Working Group ). Dimana WHATWG bekerja dengan bentuk web dan aplikasi dan W3C merupakan pengembang dari XHTML 2.0 pada tahun 2006, kemudian mereka memutuskan untuk bekerja sama dan membentuk versi baru dari HTML.
Berikut tujuan dibuatnya HTML5 :
 Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript
 Mengurangi ketergantugan untuk plugin eksternal (Seperti Flash)
 Penanganan kesalahan yang lebih baik
 Lebih markup untuk menggantikan scripting
 HTML5 merupakan perangkat mandiri
 Proses pembangunan dapat terlihat untuk umum
Fitur baru dalam HTML5 :
 Unsur kanvas untuk menggambar
 Video dan elemen audio untuk media pemutaran
 Dukungan yang lebih baik untuk penyimpanan secara offline
 Elemen konten yang lebih spesifik, seperti artikel, footer, header, nav, section
 Bentuk kontrol form seperti kalender, tanggal, waktu, email, url, search.
Beberapa browser sudah mendukung HTML5 seperti safari, chrome, firefox, dan opera. Kabarnya IE9 ( Internet Explorer ) akan mendukung beberapa fitur dari HTML5. Pembuatan HTML5 juga di karenakan Standard HTML4 yang dijumpai banyak memiliki kelemahan untuk mendukung aplikasi web yang interaktif. Akibat hal ini banyak orang menambahkan fitur baru baik disisi aplikasi web ataupun disisi browser. Solusi ini dikenal dengan plugin dan salah satunya adalah Flash dan Silverlight. Semakin menjamurnya plugin didalam aplikasi atau browser membuat aplikasi web ini susah untuk menembus banyak browser. Hal ini dikarenakan setiap plugin mempunyai cara yang berbeda-beda, sebagai contoh kita ingin memasang plugin flash untuk sharing video maka pada halaman web kita harus ditulis sebagai berikut
<object type="application/x-shockwave-flash" width="400" height="220" wmode="transparent"
data="flvplayer.swf?file=movies/holiday.flv">
<param name="movie" value="flvplayer.swf?file=movies/holiday.flv" />
<param name="wmode" value="transparent" />
</object>
Contoh diatas menggunakan plugin Flash dari Adobe untuk menjalankan aplikasi web pada browser maka lain caranya bila kita menggunakan Silverlight. Teknologi Silverlight dikembangkan oleh Microsoft. Contoh penggunaan Silverlight pada halaman web dapat dilihat pada HTML dibawah ini
<object width="300" height="300" data="data:application/x-silverlight-2," type="application/xsilverlight-
2" >
<param name="source" value="SilverlightApplication1.xap"/>
</object>

HTML5 ini dibuat menyederhanakan kompleksitas penggunaan media video dengan standard baru yaitu penggunaan tag <video>. Dengan fitur baru ini maka kita cukup menulis script untuk menjalankan file video sebagai berikut
<video src=tutorialku.mp4>
</video>
Isu bagaimana menjalankan file video pada aplikasi web merupakan salah satu contoh bagaimana HTML4 tidak dapat mencakup masalah ini dan masih banyak lagi isu pada HTML4. Oleh karena itu, kita sudah saatnya memanfaatkan HTML5 sebagai standard aplikasi web kita.

Testing Browser Support HTML5
Bagaimana caranya untuk menguji apakah browser yang anda install itu sudah support HTML5 atau tidak dan seberapa banyak fitur HTML5 yang disupport? Caranya cukup mudah, pertama-tama pastikan komputer anda sudah terhubung dengan internet dan arahkan ke alamat web sebagai berikut:
http://html5test.com
Dari data yang ada pada website itu browser Maxthon 3.4.1 merupakan browser terbaik dalam hal mendukung bahasa HTML5 dengan 422 total skor diikuti kemudian dengan google Chrome 20 dengan 414 total skor kemudian berturut-turut Opera 12.00 dengan 385, Firefox 13 dengan 345, Safari 5.1 dengan 317 dan Internet Explorer 9 dengan 138 point.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang HML 5. HTML 5 yang saat ini sudah mulai diimplementasikan oleh beberapa browser grade A akan membawa lebih dari sekedar fitur untuk layout dan format halaman. Beberapa di antaranya adalah Canvas dan Video.
Canvas
Dulu, untuk bisa memberikan interaksi menggambar di halaman web kita harus memakai applet Java atau Flash. HTML 5 akan memberikan satu opsi tambahan: canvas. Seperti namanya, canvas adalah media yang bisa dicorat-coret langsung. Tidak lagi perlu memuat plugin khusus. Cukup tambahkan <canvas> dan javascript maka kita sudah bisa menggambar langsung di halaman web. Sekarang Anda bisa berimaginasi sendiri, kira-kira apa saja yang orang lakukan dengan <canvas>. Apa yang sebelumnya jadi monopoli Flash dan aplet Java akan di-take-over oleh <canvas>.
Video dan Audio
Akan ada tag <audio> dan <video> di HTML 5. Jadi tidak perlu lagi menempelkan flash untuk sekedar memutar audio. Format video yang didukung akan bervariasi terhadap browser, kemungkinan besar codecnya adalah Ogg Theora (patent free) dan H.264. Sepertinya sampai sekarang codecnya masih jadi kontroversi.

Local Storage
Masih ingat Google Gears? Sekarang storage untuk browser akan diakomodasi sebagai standard dalam HTML 5. Aplikasi bisa menyimpan data dalam jumlah lebih besar dari biasanya tanpa harus mengimplementasikan trik dengan cookie atau Flash. Tentunya ini kabar baik bagi pengembang aplikasi web. Mungkin bisa meningkatkan performa aplikasi dengan menggunakan storage sebagai local cache. Coba liat detilnya di sini.
Web Workers
Yang ini juga sempat kita nikmati lewat Google Gears. Jika javascript biasanya yang kita nikmati di web kadangkala menyebabkan komputer kita melambat atau paling tidak membuat browser seperti sesak napas maka web worker akan bsia jadi pelega. Salah satu fitur web worker adalah threading. Kini javascript bisa dipakai untuk melakukan beberapa proses sekaligus tanpa harus menghambat proses terkait UI.
Semantics
Nah ini dia. Buat designer yang sering meng-abuse div dan span sebagia elemen nav, fret no more. Akan ada tag khusus untuk navigasi, section, footer, dll. Tag yang kaya semantic seperti ini pasti akan lebih bermanfaat dari pada tag yang hanya punya informasi format dan layout saja. Dan bagi mesin, HTML5 akan jadi lebih bisa dimengerti.
Games Sederhana HTML5

Berikut ini adalah script games sederhana dalam format HTML 5.
<!DOCTYPE HTML>
<html lang="en">
<head>
<meta name="viewport" content="width=device-width,
user-scalable=no, initial-scale=1, maximum-scale=1, user-scalable=0" />
<meta name="apple-mobile-web-app-capable" content="yes" />
<meta name="apple-mobile-web-app-status-bar-style" content="black-translucent" />
<style type="text/css">
body { margin: 0; padding: 0; background: #000;}
canvas { display: block; margin: 0 auto; background: #fff; }
</style>
</head>
<body>
<canvas></canvas>
<script>
// http://paulirish.com/2011/requestanimationframe-for-smart-animating
// shim layer with setTimeout fallback
window.requestAnimFrame = (function(){
return window.requestAnimationFrame ||
window.webkitRequestAnimationFrame ||
window.mozRequestAnimationFrame ||
window.oRequestAnimationFrame ||
window.msRequestAnimationFrame ||
function( callback ){
window.setTimeout(callback, 1000 / 60);
};
})();
// namespace our game
var POP = {
// set up some inital values
WIDTH: 320,
HEIGHT: 480,
scale: 1,
// the position of the canvas
// in relation to the screen
offset: {top: 0, left: 0},
// store all bubble, touches, particles etc
entities: [],
// the amount of game ticks until
// we spawn a bubble
nextBubble: 100,
// for tracking player's progress
score: {
taps: 0,
hit: 0,
escaped: 0,
accuracy: 0
},
// we'll set the rest of these
// in the init function
RATIO: null,
currentWidth: null,
currentHeight: null,
canvas: null,
ctx: null,
ua: null,
android: null,
ios: null,

init: function() {
// the proportion of width to height
POP.RATIO = POP.WIDTH / POP.HEIGHT;
// these will change when the screen is resize
POP.currentWidth = POP.WIDTH;
POP.currentHeight = POP.HEIGHT;
// this is our canvas element
POP.canvas = document.getElementsByTagName('canvas')[0];
// it's important to set this
// otherwise the browser will
// default to 320x200
POP.canvas.width = POP.WIDTH;
POP.canvas.height = POP.HEIGHT;
// the canvas context allows us to
// interact with the canvas api
POP.ctx = POP.canvas.getContext('2d');
// we need to sniff out android & ios
// so we can hide the address bar in
// our resize function
POP.ua = navigator.userAgent.toLowerCase();
POP.android = POP.ua.indexOf('android') > -1 ? true : false;
POP.ios = ( POP.ua.indexOf('iphone') > -1 || POP.ua.indexOf('ipad') > -1 ) ? true : false;
// set up our wave effect
// basically, a series of overlapping circles
// across the top of screen
POP.wave = {
x: -25, // x coord of first circle
y: -40, // y coord of first circle
r: 50, // circle radius
time: 0, // we'll use this in calculating the sine wave
offset: 0 // this will be the sine wave offset
};
// calculate how many circles we need to
// cover the screen width
POP.wave.total = Math.ceil(POP.WIDTH / POP.wave.r) + 1;
// listen for clicks
window.addEventListener('click', function(e) {
e.preventDefault();
POP.Input.set(e);
}, false);
// listen for touches
window.addEventListener('touchstart', function(e) {
e.preventDefault();
// the event object has an array
// called touches, we just want
// the first touch
POP.Input.set(e.touches[0]);
}, false);
window.addEventListener('touchmove', function(e) {
// we're not interested in this
// but prevent default behaviour
// so the screen doesn't scroll
// or zoom
e.preventDefault();
}, false);
window.addEventListener('touchend', function(e) {
// as above
e.preventDefault();
}, false);
// we're ready to resize
POP.resize();
POP.loop();

},
resize: function() {
POP.currentHeight = window.innerHeight;
// resize the width in proportion
// to the new height
POP.currentWidth = POP.currentHeight * POP.RATIO;
// this will create some extra space on the
// page, allowing us to scroll pass
// the address bar, and thus hide it.
if (POP.android || POP.ios) {
document.body.style.height = (window.innerHeight + 50) + 'px';
}
// set the new canvas style width & height
// note: our canvas is still 320x480 but
// we're essentially scaling it with CSS
POP.canvas.style.width = POP.currentWidth + 'px';
POP.canvas.style.height = POP.currentHeight + 'px';
// the amount by which the css resized canvas
// is different to the actual (480x320) size.
POP.scale = POP.currentWidth / POP.WIDTH;
// position of canvas in relation to
// the screen
POP.offset.top = POP.canvas.offsetTop;
POP.offset.left = POP.canvas.offsetLeft;
// we use a timeout here as some mobile
// browsers won't scroll if there is not
// a small delay
window.setTimeout(function() {
window.scrollTo(0,1);
}, 1);
},
// this is where all entities will be moved
// and checked for collisions etc
update: function() {
var i,
checkCollision = false; // we only need to check for a collision
// if the user tapped on this game tick
// decrease our nextBubble counter
POP.nextBubble -= 1;
// if the counter is less than zero
if (POP.nextBubble < 0) {
// put a new instance of bubble into our entities array
POP.entities.push(new POP.Bubble());
// reset the counter with a random value
POP.nextBubble = ( Math.random() * 100 ) + 100;
}
// spawn a new instance of Touch
// if the user has tapped the screen
if (POP.Input.tapped) {
// keep track of taps; needed to
// calculate accuracy
POP.score.taps += 1;
// add a new touch
POP.entities.push(new POP.Touch(POP.Input.x, POP.Input.y));
// set tapped back to false
// to avoid spawning a new touch
// in the next cycle
POP.Input.tapped = false;

checkCollision = true;
}
// cycle through all entities and update as necessary
for (i = 0; i < POP.entities.length; i += 1) {
POP.entities[i].update();
if (POP.entities[i].type === 'bubble' && checkCollision) {
hit = POP.collides(POP.entities[i],
{x: POP.Input.x, y: POP.Input.y, r: 7});
if (hit) {
// spawn an exposion
for (var n = 0; n < 5; n +=1 ) {
POP.entities.push(new POP.Particle(
POP.entities[i].x,
POP.entities[i].y,
2,
// random opacity to spice it up a bit
'rgba(255,255,255,'+Math.random()*1+')'
));
}
POP.score.hit += 1;
}
POP.entities[i].remove = hit;
}
// delete from array if remove property
// flag is set to true
if (POP.entities[i].remove) {
POP.entities.splice(i, 1);
}
}
// update wave offset
// feel free to play with these values for
// either slower or faster waves
POP.wave.time = new Date().getTime() * 0.002;
POP.wave.offset = Math.sin(POP.wave.time * 0.8) * 5;
// calculate accuracy
POP.score.accuracy = (POP.score.hit / POP.score.taps) * 100;
POP.score.accuracy = isNaN(POP.score.accuracy) ?
0 :
~~(POP.score.accuracy); // a handy way to round floats
},
// this is where we draw all the entities
render: function() {
var i;
POP.Draw.rect(0, 0, POP.WIDTH, POP.HEIGHT, '#036');
// display snazzy wave effect
for (i = 0; i < POP.wave.total; i++) {
POP.Draw.circle(
POP.wave.x + POP.wave.offset + (i * POP.wave.r),
POP.wave.y,
POP.wave.r,
'#fff');
}
// cycle through all entities and render to canvas
for (i = 0; i < POP.entities.length; i += 1) {

POP.entities[i].render();
}
// display scores
POP.Draw.text('Hit: ' + POP.score.hit, 20, 30, 14, '#fff');
POP.Draw.text('Escaped: ' + POP.score.escaped, 20, 50, 14, '#fff');
POP.Draw.text('Accuracy: ' + POP.score.accuracy + '%', 20, 70, 14, '#fff');
},
// the actual loop
// requests animation frame
// then proceeds to update
// and render
loop: function() {
requestAnimFrame( POP.loop );
POP.update();
POP.render();
}
};
// checks if two entties are touching
POP.collides = function(a, b) {
var distance_squared = ( ((a.x - b.x) * (a.x - b.x)) +
((a.y - b.y) * (a.y - b.y)));
var radii_squared = (a.r + b.r) * (a.r + b.r);
if (distance_squared < radii_squared) {
return true;
} else {
return false;
}
};
// abstracts various canvas operations into
// standalone functions
POP.Draw = {
clear: function() {
POP.ctx.clearRect(0, 0, POP.WIDTH, POP.HEIGHT);
},
rect: function(x, y, w, h, col) {
POP.ctx.fillStyle = col;
POP.ctx.fillRect(x, y, w, h);
},
circle: function(x, y, r, col) {
POP.ctx.fillStyle = col;
POP.ctx.beginPath();
POP.ctx.arc(x + 5, y + 5, r, 0, Math.PI * 2, true);
POP.ctx.closePath();
POP.ctx.fill();
},
text: function(string, x, y, size, col) {
POP.ctx.font = 'bold '+size+'px Monospace';
POP.ctx.fillStyle = col;
POP.ctx.fillText(string, x, y);

}
};
POP.Input = {
x: 0,
y: 0,
tapped :false,
set: function(data) {
this.x = (data.pageX - POP.offset.left) / POP.scale;
this.y = (data.pageY - POP.offset.top) / POP.scale;
this.tapped = true;
}
};
POP.Touch = function(x, y) {
this.type = 'touch'; // we'll need this later
this.x = x; // the x coordinate
this.y = y; // the y coordinate
this.r = 5; // the radius
this.opacity = 1; // inital opacity. the dot will fade out
this.fade = 0.05; // amount by which to fade on each game tick
// this.remove = false; // flag for removing this entity. POP.update
// will take care of this
this.update = function() {
// reduct the opacity accordingly
this.opacity -= this.fade;
// if opacity if 0 or less, flag for removal
this.remove = (this.opacity < 0) ? true : false;
};
this.render = function() {
POP.Draw.circle(this.x, this.y, this.r, 'rgba(255,0,0,'+this.opacity+')');
};
};
POP.Bubble = function() {
this.type = 'bubble';
this.r = (Math.random() * 20) + 10;
this.speed = (Math.random() * 3) + 1;
this.x = (Math.random() * (POP.WIDTH) - this.r);
this.y = POP.HEIGHT + (Math.random() * 100) + 100;
// the amount by which the bubble
// will move from side to side
this.waveSize = 5 + this.r;
// we need to remember the original
// x position for our sine wave calculation
this.xConstant = this.x;
this.remove = false;
this.update = function() {
// a sine wave is commonly a function of time
var time = new Date().getTime() * 0.002;

this.y -= this.speed;
// the x coord to follow a sine wave
this.x = this.waveSize * Math.sin(time) + this.xConstant;
// if offscreen flag for removal
if (this.y < -10) {
POP.score.escaped += 1; // update score
this.remove = true;
}
};
this.render = function() {
POP.Draw.circle(this.x, this.y, this.r, 'rgba(255,255,255,1)');
};
};
POP.Particle = function(x, y,r, col) {
this.x = x;
this.y = y;
this.r = r;
this.col = col;
// determines whether particle will
// travel to the right of left
// 50% chance of either happening
this.dir = (Math.random() * 2 > 1) ? 1 : -1;
// random values so particles do no
// travel at the same speeds
this.vx = ~~(Math.random() * 4) * this.dir;
this.vy = ~~(Math.random() * 7);
this.remove = false;
this.update = function() {
// update coordinates
this.x += this.vx;
this.y += this.vy;
// increase velocity so particle
// accelerates off screen
this.vx *= 0.99;
this.vy *= 0.99;
// adding this negative amount to the
// y velocity exerts an upward pull on
// the particle, as if drawn to the
// surface
this.vy -= 0.25;
// offscreen
if (this.y < 0) {
this.remove = true;
}
};
this.render = function() {
POP.Draw.circle(this.x, this.y, this.r, this.col);
};
};
window.addEventListener('load', POP.init, false);
window.addEventListener('resize', POP.resize, false);
</script>
</body>
</html>
Referensi : 
http://mkr-site.blogspot.com/2012/07/apa-itu-html5-dan-kelebihannya.html 
http://blog.politekniktelkom.ac.id/30210133/2012/07/17/apa-itu-html-5-kelebihanhtml- 5-video
http://rumahstudio.com/kuliah/games
http://mobile.smashingmagazine.com/2012/10/19/design-your-own-mobile-game/
Read more »»